Tazkirah / Kisah & Teladan
JIHAD TERBESAR MELAWAN NAFSU
Home | Index
Setelah selesai peperangan Badar dengan kemenangan dipihak Islam, maka berjalanlah Rasulullah SAW dengan sahabat menuju ke perkampungan mereka. Dalam perjalanan itulah terjadi dialog antara baginda Rasul dan para sahabatnya. Kita baru balik dari satu medan peperangan yang kecil menuju ke satu peperangan yang maha besar, kata Rasulullah. 

Maka keherananlah para sahabat lantas mereka bertanya, Peperangan apa ya Rasulullah? Jawab baginda Mujahadatunnafsi (melawan hawa nafsu)- Riwayat Baihaqi. Peperangan Badar yang begitu gawat dan dahsyat dengan menelan korban puluhan nyawa manusia dari 1000 orang yang terlibat dari pihak tentara kafir, dianggap kecil oleh Rasulullah. Padahal kita merasa takut sekali mendengarkan musuh-musuh yang memiliki senjata perang yang begitu lengkap. 

Keganasan musuh menyerang bertubi-tubi dengan pedang yang ditujukan ke tubuh kita, sangat mengerikan dan menakutkan. Akan tetapi itu masih dianggap kecil kalau dibandingkan dengan keganasan nafsu kita terhadap diri kita. Cuma nafsu bukan hendak membunuh jasad, tetapi hendak membunuh jiwa kita. Dengan kata lain hendak membunuh iman kita. Hendak menerjunkan kita ke neraka. Kecakapan nafsu, persediaanya, kesungguhannya, kejahatannya dan tipuannya berpuluh-puluh kali lipat lengkapnya dibandingkan dengan peperangan senjata. Lamanya peperangan bukannya bermusim-musim tetapi setiap detik. Nafsu tidak tidur dan tidak lena untuk menjadikan manusia senantiasa lalai dan lupa. Jadi benarlah Rasulullah SAW mengatakan peperangan melawan nafsu itu jauh lebih besar daripada melawan musuh lahir. Mari kita lihat firman Allah mengenai hal tersebut :

"Sesungguhnya nafsu (mazmumah) itu sangat mengajak pada kejahatan." (Yusuf : 53)

Sabda Rasulullah : "Sejahat-jahat musuh engkau yang terletak antara dua lambung engkau." Riwayat Baihaqi

Allah berfirman : "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya dan rugilah orang yang mengotorkan jiwanya."  (As Syams: 9-10)

Itulah musuh batin namanya, yakni makhluk Allah yang bersifat rohaniah yang tempatnya dalam hati manusia. Allah menjadikannya dengan tujuan untuk menguji keimanan kita. Selain dari nafsu, ada satu lagi musuh orang mukmin yang sifatnya seperti nafsu, yang kerjanya menunggang nafsu untuk dipacu ke arah yang disukai. Allah berfirman : "Sesungguhnya syaitan itu bagi manusia adalah musuh yang sangat nyata." (Yusuf: 5)


Created On  Jan 29, 2001
Drpd Al Zubir Rusinin, P/S 422, Kundasang 89307 Ranau Sabah Malaysia